Lyrics

🎵 Tajuk: Aku Penat (Versi 3 Minit)

(Intro – Puisi/rap slow)
Aku penat…
Langkah berat, mata melihat tapi jiwa sepi,
Aku menulis luka di udara, berharap ada yang baca.

⸻

(Verse 1)
Aku penat bangun dengan mimpi yang sama,
Dikejar bayang, dihimpit rasa trauma,
Aku penat dengar kata “sabar, kau kuat”,
Sedang aku retak, jiwa makin rabak.

Aku penat jadi boneka di pentas dunia,
Tersurat ketawa, tersirat derita,

⸻

(Hook – rap puitis)
Aku penat… penat nak terus kuat,
Jiwa rapuh, hati makin sesat,
Aku penat… dunia tak dengar,
Jeritanku hilang dalam sunyi liar.

Aku penat… menulis air mata di kertas malam,
Aku penat… menunggu fajar yang belum datang,
Aku penat… pena jiwa terus menari,
Meskipun tintanya berdarah sepi.

⸻

(Verse 2)
Aku penat jadi lilin, habis terbakar untuk semua,
Terang aku beri, tapi siapa peduli jiwa aku binasa?
Aku penat jadi hujan yang jatuh tanpa henti,
Membasuh luka orang, luka sendiri tak sembuh lagi.

⸻

(Hook – rap puitis, ulang)
Aku penat… penat nak terus kuat,
Jiwa rapuh, hati makin sesat,
Aku penat… dunia tak dengar,
Jeritanku hilang dalam sunyi liar.

Aku penat… menulis air mata di kertas malam,
Aku penat… menunggu fajar yang belum datang,
Aku penat… pena jiwa terus menari,
Meskipun tintanya berdarah sepi.

⸻

(Verse 3 – pendek, klimaks)
Aku penat jadi nadi yang diperah,
Habis tenaga, tapi nama tetap dipijak rendah.
Aku penat… tapi aku masih bernyawa,
Dalam penat ini, aku tulis satu makna.

⸻

(Hook – rap puitis, ulang & fade out)
Aku penat… penat nak terus kuat,
Jiwa rapuh, hati makin sesat,
Aku penat… dunia tak dengar,
Jeritanku hilang dalam sunyi liar.

Aku penat… menulis air mata di kertas malam,
Aku penat… menunggu fajar yang belum datang,
Aku penat… pena jiwa terus menari,
Meskipun tintanya berdarah sepi…

*(fade out beat slow, echo pada “aku penat…”)