Lyrics

[Intro – Slow Spoken Word]
Bayang semalam, gugur di helaian waktu,
Aku mencari makna, dalam hela nafas yang syahdu,
Sastera itu hilang, tapi parutnya kekal,
Meninggalkan aku, terikat pada kenangan yang tak terucap.

⸻

[Verse 1]
Langkahku perlahan, di jalan sepi berdebu,
Rindu jadi beban, terikat pada aku,
Air mata jatuh, jadi tinta di kertas,
Menulis kisah luka, dalam jiwa yang lemas.

Kata-kata indah kini jadi bisu,
Segala janji manis hanyut dibawa waktu,
Aku cuba tersenyum, tapi jiwa pun retak,
Seperti kaca pecah, tiada siapa pun nampak.

⸻

[Hook]
Sastera hilang, hatiku pun karam,
Dalam gelap malam, aku masih tenggelam,
Kenangan itu jadi puisi tak bersuara,
Aku terkurung dalam sunyi, tanpa bicara.

⸻

[Verse 2]
Bulan jadi saksi, bintang pun berdiam,
Aku berdiri kaku, mencari makna dalam diam,
Kalau cinta itu kitab, dah lama aku khatam,
Tapi bab terakhirnya, penuh luka, penuh malam.

Kertas-kertas lusuh, jadi saksi cerita,
Tiap bait syair, lahir dari derita,
Aku cuba menulis lagi, tapi dakwat pun kering,
Seperti jiwa aku, hilang arah, tak pernah stabil.

⸻

[Bridge – Spoken Flow]
Ada masa, aku fikir semua ini mimpi,
Tapi parut di hati, tetap hidup, tetap berdiri,
Aku terperangkap dalam sunyi yang abadi,
Sastera hilang… tapi sakitnya, kekal di sini.

⸻

[Hook – Repeat]
Sastera hilang, hatiku pun karam,
Dalam gelap malam, aku masih tenggelam,
Kenangan itu jadi puisi tak bersuara,
Aku terkurung dalam sunyi, tanpa bicara.